Penerimaan Obat

Nomor SOP: SOP/23/2025

← Kembali ke Daftar

Status: Aktif

Tanggal Terbit: 2025-05-31

Tanggal Review: 2025-05-31

Dibuat oleh: Syuhada

📝 Deskripsi Ringkas

SOP ini bertujuan untuk memberikan panduan standar dalam proses penerimaan obat di fasilitas kesehatan, memastikan keaslian, mutu, dan keamanan obat yang diterima. Penerapan SOP ini penting untuk mencegah masuknya obat palsu, rusak, atau kedaluwarsa ke dalam sistem pengelolaan obat.

📄 Isi Lengkap SOP

Prosedur penerimaan obat dilakukan secara sistematis untuk menjamin kualitas obat yang akan digunakan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:

1. Persiapan Penerimaan:

Sebelum obat tiba, petugas penerima obat wajib mempersiapkan hal-hal berikut:
a. Area penerimaan obat yang bersih dan terorganisir.
b. Dokumen pemesanan obat (surat pesanan, faktur, dan dokumen pengiriman).
c. Alat tulis dan formulir penerimaan obat.
d. Alat pelindung diri (APD) yang sesuai, jika diperlukan.

2. Penerimaan dan Pemeriksaan Fisik:

Setelah obat tiba, lakukan penerimaan dan pemeriksaan fisik secara seksama.
a. Periksa kesesuaian antara fisik barang yang diterima dengan dokumen pemesanan (jumlah, jenis, dan kekuatan obat).
b. Periksa kondisi kemasan obat, pastikan tidak ada kerusakan, kebocoran, atau tanda-tanda kontaminasi.
c. Periksa tanggal kedaluwarsa obat, pastikan masih dalam batas waktu yang wajar sesuai dengan kebijakan fasilitas kesehatan.
d. Periksa nomor batch atau lot obat.
e. Dokumentasikan setiap temuan atau ketidaksesuaian yang ditemukan selama pemeriksaan fisik.

3. Verifikasi Dokumen:

Selanjutnya, verifikasi dokumen-dokumen yang menyertai obat.
a. Periksa keaslian faktur dan dokumen pengiriman.
b. Pastikan informasi pada faktur sesuai dengan surat pesanan dan fisik obat yang diterima.
c. Simpan salinan faktur dan dokumen pengiriman sebagai arsip.

4. Penyelesaian Penerimaan dan Pelaporan:

Setelah proses verifikasi dan pemeriksaan selesai, lakukan langkah-langkah berikut:
a. Jika semua sesuai, isi formulir penerimaan obat dengan lengkap dan akurat.
b. Laporkan hasil penerimaan obat kepada penanggung jawab pengelolaan obat.
c. Catat informasi penerimaan obat ke dalam sistem pengelolaan obat (jika ada).
d. Obat yang diterima selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan penyimpanan masing-masing obat.
e. Jika terdapat ketidaksesuaian atau kerusakan, segera laporkan kepada pemasok dan penanggung jawab pengelolaan obat untuk tindakan lebih lanjut (misalnya, pengembalian barang).

5. Penanganan Obat yang Ditolak:

Apabila terdapat obat yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan:
a. Pisahkan obat yang ditolak dari obat yang diterima.
b. Berikan label yang jelas pada obat yang ditolak, dengan mencantumkan alasan penolakan.
c. Informasikan pemasok mengenai penolakan obat dan koordinasikan pengembalian barang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
d. Dokumentasikan seluruh proses penolakan obat dengan lengkap.